Eleventh Poem

Dawai Sendu


Kala malamku adalah sajak-sajak sendu
Bait-bait katanya pun pilu
Alunannya dipeluk rindu
Gemintangnya tersosok bayangan di relungku

Betapapun hati ini pilu
Inginku tetap pada simponi gelapku
Seperti biola yang dimainkan gadis kecil itu
Perlahan, alunan dawainya syahdu, menenangkan batinku

Eloknya ia memainkan biola yang dipeluknya
Pun senyumnya, sesiapa meleleh menatapnya
Lembut jari kecilnya memadu nada
Tanpa sadar sang lunar mengajak gemintangnya untuk bersenandung bersama

April, kala bertaburnya gemintang Sabang 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Twentieth Poem

Eighteenth Poem

Twenty Fourth Poem