Twenty Second Poem
World
of Campus
Betapapun suasana langit itu
Tentang cerah hangatnya
Atau lembab hujannnya
Tetap ku gegas membalas cakapnya
Semesta deadline menghantui tidurku
Tentang pemaparan teori-teori baru
Kadang aku biru, kadang aku dungu,
dimana catatanku?
Tetap kugegas hingga abai sarapanku
Semesta teori yang terkadang menyebalkan
Selalu aku, selalu aku, kerjakan sendiri
makalahmu itu kawan
Terus-terusan, membebani otak, pun
melamban, bosan
Cih, bosan, haruskah ibuku dikecewakan?
Jangan.
Pun senyuman dosen yang dehemnya
menggetar berantakkan
Teori-teori basi selalu disusupkan, sial, aku salah jurusan
Ini karena demi seruangan dengan gadis
anggun yang menawan
Oh tidak. Jangan. Bukan. Itu bukan
tujuan. Apalagi niat mendekati mantan.
Karena sedari awal, pendidikan tinggi
bukan mainan
Perawakan, pemikiran, bahkan diskusi
kemerdekaan
Walau lusuh, almamater tetaplah
kebanggaan
Kerjakan, semangat, doakan, percayakan demi toga yang akan dilemparkan.
Oktober, kala
sendunya gerimis langit Jakarta 2016
Komentar
Posting Komentar