Nineteenth Poem



H.O.P.E. (1)

Layaknya kau pelihara bara
Seolah kau kekar dengan sengatan panasnya
Lihat disekitar cengkramanmu, melepuh berdaki-daki ia
Tetap kau suguhi pemantik-pemantiknya

Hey idiot! Ya kau gila.
Masih saja merenangi lara,
Itu lautan bara, magma.
Rakit doamu melepuh dilahapnya

Bangun! Mentari sudah menyengatmu dengan teriknya
Lihat lusuh hatimu, semesta biru imaji-imaji bodoh yang kau reka
Teruslah berharap pada ciptaanNya
Kau akan kecewa, tentu saja.

Mengunduh bara harusnya wadahmu perkasa
Tiga lapis baja, bukan tangan kosong penuh dosa tak berguna
Kali ini kau sengsara, dibiarkan masuk keruangan hampa
Maka berharaplah saja pada Sang Pencipta, pun kau didekapNya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Twentieth Poem

Eighteenth Poem

Twenty Fourth Poem