Fifteenth Poem

Romantisasi Do’a

Tatkala diamku yang tak mampu
Menggapai mimpi sejutaku yang mengeras dalam DNA dan besarang pada sel-sel semesta metabolisme ciptaan Rabbku
Dentuman jantung, lembutnya ia, dan akan bara bila seluruh tubuh bergesa atau ketakutanku
Hati juga mulia, ia menyaring segala prioritas zat tanpa pandangan kaku disekitar sang paru

Duhai Allah Sang Penguasa hati
Tiadanya kuasa aku dari Engkau yang membolak-balikkan hati
Apalah isinya hanya noda-noda dosa dan segala pengeras pembuat lupa akan mati
Segala yang keluar dari pembicaraan adalah apa yang paling banyak menguasai hati, nelangsa, jika itu bukanlah tentang menyebut Nama-Mu Ilahi Rabbi

Duhai Allah Sang Penguasa hati
Inginku selalu mendekatkan diri, demi menyebut asmaMu dan mengisi hati
Walau bahasaku hanya puisi-puisi basi
Sembah sujud munajat dan menjutanya semogaku, gubahkan cintaMu untukku agar sirna gelisahnya hati

Duhai Allah Sang Penguasa Hati
Mudahkn aku dalam istiqamahkan hati
Agar frekuensi-frekuensi dosa gila tidak menggelombang ke hati lagi
Pun hati berealisasi merasakan romantisnya bermunajat dan bertilawah dalam semesta ibadah, Ilahi Rabbi


Lhokseumawe, kala indahnya senja Mei 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Twentieth Poem

Eighteenth Poem

Twenty Fourth Poem