Twenty Second Poem
World of Campus Betapapun suasana langit itu Tentang cerah hangatnya Atau lembab hujannnya Tetap ku gegas membalas cakapnya Semesta deadline menghantui tidurku Tentang pemaparan teori-teori baru Kadang aku biru, kadang aku dungu, dimana catatanku? Tetap kugegas hingga abai sarapanku Semesta teori yang terkadang menyebalkan Selalu aku, selalu aku, kerjakan sendiri makalahmu itu kawan Terus-terusan, membebani otak, pun melamban, bosan Cih, bosan, haruskah ibuku dikecewakan? Jangan. Pun senyuman dosen yang dehemnya menggetar berantakkan Teori-teori basi selalu disusupkan, sial, aku salah jurusan Ini karena demi seruangan dengan gadis anggun yang menawan Oh tidak. Jangan. Bukan. Itu bukan tujuan. Apalagi niat mendekati mantan. Karena sedari awal, pendidikan tinggi bukan mainan Perawakan, pemikiran, bahkan diskusi kemerdekaan Walau lusuh, almamater tetaplah kebanggaan Kerjakan, semangat, doakan, percayakan demi tog...