Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Twenty Second Poem

World of Campus Betapapun suasana langit itu Tentang cerah hangatnya Atau lembab hujannnya Tetap ku gegas membalas cakapnya Semesta deadline menghantui tidurku Tentang pemaparan teori-teori baru Kadang aku biru, kadang aku dungu, dimana catatanku? Tetap kugegas hingga abai sarapanku Semesta teori yang terkadang menyebalkan Selalu aku, selalu aku, kerjakan sendiri makalahmu itu kawan Terus-terusan, membebani otak, pun melamban, bosan Cih, bosan, haruskah ibuku dikecewakan? Jangan. Pun senyuman dosen yang dehemnya menggetar berantakkan Teori-teori basi   selalu disusupkan,   sial, aku salah jurusan Ini karena demi seruangan dengan gadis anggun yang menawan Oh tidak. Jangan. Bukan. Itu bukan tujuan. Apalagi niat mendekati mantan. Karena sedari awal, pendidikan tinggi bukan mainan Perawakan, pemikiran, bahkan diskusi kemerdekaan Walau lusuh, almamater tetaplah kebanggaan Kerjakan, semangat, doakan,   percayakan demi tog...

Twenty First Poem

POEMLess Wahai kehidupan, Entahlah beri aku secukupnya penalaran Agar aku bisa hempaskan Penat yang sebenarnya menghangatkan Karena aku adalah hujan Kadang sangat dinantikan Kadang sangat ingin dienyahkan Tidak apa tidak suka, berteduh saja Karena aku sedang bertemu   cinta Ingin aku bangun, bukan lagi jatuh ke dalamnya Rindu bekali-kali menikamnya Karena aku belum taqwa, dosa menggunung gila Karena aku adalah hujan Akan membuat kebasahan Meringkuk kedinginan Tidak apa tidak suka, berteduh saja Pohon berduri itu rindu namanya Berkali-kali aku ditimpanya Biarlah, biar kupeluk saja Ini nikmatNya, selalu kuadukan lagi padaNya Lhokseumawe, kala semilir angin menghiasi malam Oktober 2016